Yonavia: Pembangunan Harus Adil Bagi Manusia dan Lingkungan

Kutai Barat – Anggota DPRD Kaltim, Yonavia, menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan harus dijalankan dengan prinsip keadilan lingkungan. Hal ini ia sampaikan dalam PDD ke-8 yang digelar di Balai Pertemuan Umum Kampung Keay, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Minggu (24/8/25).

Dalam kegiatan yang dimulai siang itu, Yonavia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat secara setara dalam proses perumusan isu pembangunan. “Semua suara masyarakat harus didengar. Baik yang langsung terdampak maupun yang punya kepentingan dalam pembangunan, posisinya sama penting,” ucapnya.

Menurutnya, pembangunan yang berorientasi hanya pada ekonomi tanpa memperhitungkan lingkungan akan menimbulkan masalah baru di masa depan. “Kita harus mengukur daya dukung dan daya tampung lingkungan. Jangan sampai pembangunan justru merusak ekosistem yang menjadi sumber kehidupan kita,” kata Yonavia.

Ia juga mengingatkan agar kebijakan pembangunan berlandaskan keadilan antar generasi. “Kita tidak boleh egois hanya memikirkan kebutuhan hari ini. Pembangunan yang kita lakukan sekarang harus tetap menjamin keberlangsungan hidup anak cucu kita kelak,” tegasnya.

Yonavia menambahkan, konsep keadilan lingkungan juga menyangkut distribusi manfaat dan beban secara merata. “Kalau ada keuntungan dari pemanfaatan sumber daya alam, maka masyarakat sekitar harus ikut merasakan. Jangan sampai mereka hanya menerima beban lingkungan, sementara hasilnya dinikmati pihak lain,” ucapnya lagi.

Acara ini juga menghadirkan narasumber Suwito dan Alfret dengan moderator Harkenius Bias, yang menyoroti pentingnya penerapan Pasal 13 PP Nomor 46 Tahun 2016 tentang kajian lingkungan dalam pembangunan. Diskusi berlangsung interaktif karena melibatkan semua lapisan masyarakat.

Di akhir acara, Yonavia berharap, pemerintah bersama masyarakat bisa mengedepankan pendekatan holistik dalam pembangunan. “Kita harus melihat aspek ekonomi, sosial, dan ekologis secara bersamaan. Kalau salah satunya diabaikan, maka pembangunan itu tidak bisa disebut berkelanjutan,” tutup Yonavia.