Muhammad Samsun Tekankan Pentingnya Human Security dalam Penguatan Demokrasi

Home Pariwara DPRD Kaltim Muhammad Samsun Tekankan Pentingnya Human Security dalam Penguatan Demokrasi
Muhammad Samsun Tekankan Pentingnya Human Security dalam Penguatan Demokrasi
DPRD Kaltim

Kutai Kartanegara, Notis.id— Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Samsun, melaksanakan kegiatan Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) dengan mengangkat tema “Human Security” atau keamanan manusia, pada Sabtu (26/4). Kegiatan ini berlangsung di Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kukar.

Dalam sambutannya, Muhammad Samsun menyampaikan bahwa kegiatan seperti PDD merupakan bentuk nyata interaksi langsung antara wakil rakyat dan masyarakat. Ia menekankan bahwa interaksi semacam ini tidak hanya penting untuk menyerap aspirasi, tetapi juga menyosialisasikan berbagai kebijakan dan peraturan daerah.

“Kegiatan kali ini fokus pada Human Security, sebuah konsep yang menekankan perlindungan hukum dan rasa aman bagi manusia secara menyeluruh. Saya berharap warga bisa memahami pentingnya keamanan manusia demi terciptanya kesejahteraan bersama, khususnya di Kalimantan Timur,” ujar Samsun.

PDD sendiri merupakan kegiatan rutin DPRD Kaltim, sebagai wujud penyambung wakil rakyat dengan rakyat yang diwakilinya. Tak hanya itu, kesempatan ini juga dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh seluruh masyarakat untuk menyampaikan keinginan atau aspirasinya. Berkenaan dengan pembangan infrastruktur dan pertanian. 

Sementara itu, Samsun menjelaskan bahwa Human Security adalah elemen penting dalam sistem pertahanan dan keamanan negara, dengan titik tekan pada perlindungan individu dan komunitas dari berbagai ancaman. “Komponen human security mencakup keamanan ekonomi, pangan, kesehatan, lingkungan, pribadi, komunitas, dan politik,” jelasnya.

Ia juga mengutip laporan United Nations Development Programme (UNDP) tahun 1994 yang menyebut bahwa human security merupakan pendekatan keamanan yang bersifat universal dan relevan di berbagai belahan dunia. “Ancaman keamanan kini bersifat global dan tak mengenal batas negara. Fokusnya adalah pada manusia, bukan semata negara. Karena itu, pendekatannya pun harus lebih inklusif dan berbasis pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia,” tambahnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar yang antusias mengikuti diskusi dan menyampaikan berbagai pertanyaan terkait upaya perlindungan dan keamanan manusia di tingkat lokal. (Adv/Le).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *