Kendaraan “Brebet”, Solusi Pertamina?

Home Pariwara DPRD Kaltim Kendaraan “Brebet”, Solusi Pertamina?
Kendaraan “Brebet”, Solusi Pertamina?
DPRD Kaltim

Samarinda – Masalah kendaraan “brebet” yang sering dikeluhkan masyarakat setelah mengisi BBM di SPBU kini semakin meresahkan. Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Samsun, angkat bicara menanggapi isu tersebut. Meskipun Pertamina sudah membantah tuduhan soal kualitas BBM yang buruk, Samsun berpendapat bahwa respons perusahaan BUMN itu justru membuat masalah semakin rumit dan memperburuk persepsi publik.

“Ketika ada keluhan yang datang dari masyarakat, hal pertama yang harus dilakukan oleh Pertamina adalah melakukan koreksi dan perbaikan. Bukan malah sibuk dengan klarifikasi dan meminta dukungan dari pihak lain untuk memberikan klarifikasi. Ini tidak elok dan malah semakin menambah kebingungan masyarakat,” ujar Samsun dalam pernyataan tegasnya.

Samsun menegaskan bahwa masalah yang dihadapi masyarakat bukan hanya terkait dengan kualitas BBM yang diragukan, tetapi juga dengan kelangkaan pasokan dan distribusi yang tidak merata. “Jika Pertamina benar-benar yakin tidak ada masalah, mengapa antrian panjang di SPBU terus terjadi? Mengapa distribusi BBM yang cukup seharusnya malah menimbulkan masalah besar di lapangan?” tambahnya.

Beberapa waktu lalu, Gubernur Kalimantan Timur, Rudi Mas’ud, melakukan inspeksi mendalam ke beberapa SPBU di Samarinda, untuk memeriksa kualitas BBM yang disalurkan oleh Pertamina. Dalam sidak tersebut, Gubernur memastikan kualitas BBM tidak perlu dikhawatirkan.

Menanggapi keluhan terkait kendaraan yang brebet, Pertamina melalui pihaknya, Sales Area Manager Kaltimut PT Pertamina Patra Niaga Region Kalimantan, Henry Eko Purwanto mengatakan pihaknya sudah turun langsung ke lapangan bersama Polresta Balikpapan dan mengambil sampel BBM dari tangki penyimpanan SPBU, nozzle, dan sampling BBM yang tersedia untuk konsumen.

“Kami pastikan bahwa BBM yang kami salurkan telah melalui prosedur standar operasional yang ketat,” ujarnya.

Dirinya menyatakan hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa kualitas BBM yang mereka distribusikan telah memenuhi standar yang ditetapkan.

Namun, Samsun tidak sepakat dengan klaim tersebut. Ia mengingatkan Pertamina untuk lebih responsif terhadap keluhan yang datang dari masyarakat, terutama mereka yang merasa sangat dirugikan dengan masalah ini. “Masyarakat yang berpenghasilan rendah, seperti pengemudi ojek online dan pedagang kecil, sangat dirugikan dengan permasalahan ini. Biaya perbaikan kendaraan yang rusak akibat kualitas BBM yang buruk jelas membebani mereka,” tuturnya.

Menanggapi keluhan yang semakin banyak, Samsun mendesak Pertamina untuk tidak hanya fokus pada klarifikasi, tetapi segera melakukan perbaikan pada sistem distribusinya dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. “Pertamina harus sadar diri dan melakukan tindakan nyata, jangan hanya sibuk dengan klarifikasi yang malah membuat bingung masyarakat,” jelasnya.

Keluhan masyarakat ini, menurut Samsun, semakin terasa oleh masyarakat ekonomi rendah yang menggantungkan hidupnya pada kendaraan bermotor. “Ini benar-benar memberatkan, harus ada perhatian lebih dari Pertamina agar masalah ini segera teratasi,” tambahnya. (Le/Croz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *