SAMARINDA, Notis.id- Muhammad Samsun, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, mengunjungi kelurahan Bukit Biru, kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kamis (2/11/2023) lalu.
Kunjungan ini bertujuan untuk bersilaturahmi dan menjaring aspirasi warga terkait pembangunan di daerah mereka.
Samsun mengatakan, sebagai anggota parlemen, ia berperan sebagai jembatan antara masyarakat dan pemerintah.
Ia berjanji akan memperjuangkan aspirasi warga melalui mekanisme anggaran dan komunikasi di DPRD.
“Kami hadir di sini untuk mendengar langsung apa yang menjadi harapan dan kebutuhan masyarakat. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan permasalahan yang ada,” ucap Samsun.
Dalam diskusi santai bersama warga, Samsun mendapat tiga masukan utama, yaitu pemekaran Bukit Biru menjadi kelurahan tersendiri, penerangan jalan yang kurang memadai, dan dampak tambang batu bara yang merugikan lingkungan.
Warga Bukit Biru menginginkan pemekaran karena mereka merasa kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Mereka berharap dengan menjadi kelurahan sendiri, mereka bisa mendapat pelayanan administrasi dan pembangunan yang lebih baik.
“Kami sudah lama mengusulkan pemekaran, tapi belum ada realisasi. Padahal kami punya potensi untuk berkembang, baik dari segi ekonomi maupun sosial,” kata salah seorang warga, Ahmad.
Selain itu, warga juga mengeluhkan kondisi penerangan jalan yang minim di Bukit Biru. Hal ini menyebabkan mereka kesulitan beraktivitas di malam hari. Mereka meminta agar pemerintah segera memasang lampu jalan yang cukup di daerah mereka.
“Kami merasa tidak aman kalau keluar rumah di malam hari. Apalagi banyak anak-anak yang masih sekolah. Kami khawatir ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” ucap warga lainnya, Siti.
Masalah lain yang menjadi keluhan warga adalah dampak negatif dari aktivitas tambang batu bara yang beroperasi di sekitar wilayah mereka. Warga mengaku sering terganggu oleh debu dan polusi udara yang ditimbulkan oleh tambang.
“Tambang itu merusak lingkungan kami. Tanaman kami jadi tidak subur, hasil panen menurun. Air tanah juga jadi tercemar dan menyebabkan banjir saat musim hujan,” kata warga bernama Joni.
Samsun menanggapi aspirasi warga dengan serius. Ia mengatakan bahwa ia akan menyampaikan masalah-masalah tersebut ke pemerintah daerah dan meminta solusi secepatnya.
“Kami sangat menghargai aspirasi warga Bukit Biru. Kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari jalan keluar yang terbaik. Kami tidak ingin warga merasa dirugikan oleh kebijakan atau kegiatan apapun,” kata Samsun.
Samsun juga mengungkapkan keprihatinannya atas dampak tambang batu bara terhadap lahan pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara. Ia mengatakan bahwa ia pernah mendengar keluhan serupa dari warga Desa Amborawang Laut, Kecamatan Samboja.
“Kami sangat prihatin dengan nasib petani yang lahan sawahnya tenggelam akibat banjir dari tambang. Kami akan memastikan bahwa tambang-tambang itu menjalankan operasinya sesuai dengan aturan dan standar lingkungan yang berlaku,” ujar Samsun.
Samsun berharap kunjungannya ke Bukit Biru dapat meningkatkan hubungan baik antara DPRD Kaltim dan masyarakat. Ia juga berpesan agar warga tetap menjaga semangat dan solidaritas dalam membangun daerahnya.
“Kami mengapresiasi partisipasi dan kontribusi warga Bukit Biru dalam pembangunan. Kami berharap warga tetap bersatu dan saling membantu dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ada. Kami akan selalu mendukung dan membantu warga sebaik mungkin,” tutup Samsun.(Mad/Adv/DPRD Kaltim)
© Copyrights by Notis.id. All Rights Reserved.