Samarinda, Notis.id– Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Komura mencatat sejarah baru dengan mengirimkan 300 peserta untuk mengikuti pelatihan terbesar yang pernah diadakan. Diklat Pemberdayaan Masyarakat untuk TKBM ini berlangsung di Distrik Navigasi Kelas I Samarinda dari tanggal 10 hingga 14 Juni 2024 ini berlangsung sukses dan menghasilkan TKBM yang kompeten dengan ditandai sertifikasi profesi yang melekat kepada peserta.
Pamiliyanto, Sekretaris TKBM Komura, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Direktur PIP Semarang atas kesempatan emas ini. “Pelabuhan di Indonesia ada ribuan dan ada ratusan koperasi TKBM, tetapi TKBM Komura yang dipilih. Untuk itu, kami menghaturkan apresiasi setinggi-tingginya,” ujarnya.
Foto: Sekretaris Komura, Pamiliyanto saat diwawancarai (Adit/Notis.id)
Pelatihan ini tidak hanya memecahkan rekor dari segi jumlah peserta, tetapi juga karena biaya yang sepenuhnya gratis. “Ini spesial buat kami. Diklat profesi ini akhirnya diakui negara. TKBM yang dulu disebut kuli, buruh pelabuhan, kini sudah menjadi profesi yang diakui,” lanjut Pamiliyanto dengan penuh semangat.
Pamiliyanto juga menekankan pentingnya sertifikat yang akan diterima oleh para peserta. “Pendidikan formal mungkin kita kalah, tapi sertifikasi kali ini sangat berharga untuk TKBM. Harapannya, apabila sertifikat telah dikeluarkan, tolong disimpan baik-baik karena nilainya sangat berharga,” tambahnya.
Melihat kembali sejarah sejak tahun 1970, TKBM telah memainkan peran vital dalam kelancaran arus barang keluar masuk pelabuhan dengan mengandalkan naluri tanpa teori. Namun, pelatihan kali ini memberikan pengetahuan teoritis yang sangat dibutuhkan. “Harapannya, ini bukan yang pertama, namun berkesinambungan. Jangan takut dan jangan malu sekarang,” kata Pamiliyanto.
Foto: Seluruh pimpinan PIP Semarang, Komura, KSOP Samarinda dan Instruktur foto bersama (Adit/Notis.id)
Iwan Kurniawan, Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Ketarunaan PIP Semarang, menjelaskan bahwa kegiatan ini fokus pada masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di pelabuhan serta prosedur yang berlaku. “Tujuannya untuk menghasilkan SDM profesional di bidang ini. Kegiatan selanjutnya akan dilakukan di Tarakan dan Jawa Tengah,” ungkapnya.
Dengan kolaborasi antara Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) serta Distrik Navigasi, diklat ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan profesionalisme tenaga kerja bongkar muat di Indonesia.(Di/Le)
© Copyrights by Notis.id. All Rights Reserved.