Arfan Gelar Diskusi Demokrasi di Bengalon, Soroti Desentralisasi dan Partisipasi Publik

Home News Arfan Gelar Diskusi Demokrasi di Bengalon, Soroti Desentralisasi dan Partisipasi Publik
Arfan Gelar Diskusi Demokrasi di Bengalon, Soroti Desentralisasi dan Partisipasi Publik
News

Kutai Timur, Notis.id – Anggota DPRD Kaltim, Arfan, menggelar diskusi Penguatan Demokrasi Daerah ke-3 yang berlangsung di Jalan Mulawarman, Sepaso Barat, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur, Jumat (21/3/25) malam. Bertema “Desentralisasi dan Otonomi di Era Reformasi. “ Acara menghadirkan dua narasumber, yakni Anshar dan Ustaz Mustafa, dengan moderator Asmin. Diskusi ini dihadiri berbagai elemen masyarakat yang ingin memahami lebih dalam mengenai pentingnya demokrasi di tingkat daerah

Dalam sambutannya, Arfan menegaskan bahwa pemahaman masyarakat terhadap kebijakan desentralisasi sangat penting agar demokrasi berjalan efektif di tingkat lokal. “Konsep desentralisasi dan otonomi daerah saling terkait dalam mewujudkan pemerintahan yang efektif, efisien, dan akuntabel. Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat,” ujarnya.

Desentralisasi juga memungkinkan pemerintah daerah merumuskan kebijakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing wilayah. “Otonomi daerah memberikan peluang lebih luas bagi masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan di wilayahnya sendiri,” tambahnya.

Narasumber Anshar dalam pemaparannya menyoroti bahwa partisipasi publik masih menjadi tantangan besar. Ia menilai banyak warga yang belum memahami hak dan peran mereka dalam sistem pemerintahan daerah. “Kesadaran politik tidak tumbuh begitu saja. Perlu ada edukasi yang berkelanjutan dari pemerintah maupun komunitas lokal,” katanya.

Ustaz Mustafa menambahkan, bahwa demokrasi yang sehat harus berlandaskan etika dan nilai-nilai moral. Ia menjelaskan bahwa memilih pemimpin bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan tanggung jawab besar agar pemerintahan berjalan dengan jujur dan adil. “Dalam Islam, kepemimpinan adalah amanah. Jangan memilih pemimpin hanya karena kepentingan sesaat, tetapi karena visi dan integritasnya,” tegasnya.

Lebih lanjut, Arfan menambahkan bahwa keberhasilan otonomi daerah sangat bergantung pada sejauh mana masyarakat aktif dalam proses politik dan pengambilan keputusan. Ia mengajak warga lebih kritis dalam mengawal kebijakan pemerintah daerah agar benar-benar berpihak kepada rakyat.

Diskusi yang berlangsung interaktif ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan pengalaman terkait dinamika politik di daerah mereka. Banyak peserta berharap kegiatan semacam ini terus diadakan sebagai upaya memperkuat pemahaman demokrasi di tingkat lokal.

Menutup diskusi, Arfan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus berperan aktif dalam pembangunan daerah. “Kalau kita ingin daerah maju, kita tidak bisa hanya diam dan menunggu. Partisipasi aktif adalah kunci agar kebijakan yang dibuat benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *