Jakarta Tinggi Polusi, WFH Pertama Diberlakukan

Jakarta, Notis.id- Setelah seluruh kementrian sepakat untuk memberlakukan Work From Home(WFH), terhitung pada Senin (21/8/2023), 50 persen aparat sipil negara (ASN) di DKI Jakarta telah mulai memberlakukannya, demi meminimalisir polusi di Ibu Kota. Namun, dilansir dari Detik.com sejumlah wilayah di DKI terpantau masih berada di kategori merah dengna kata lain kualitas udara tidak sehat.

Hal ini didapatkan dari aplikasi kualitas udara Nafas Indonesia, pukul 10:35 WIB, Cibubur menjadi wilayah tertinggi polusi, dengan konsentrasi PM 2.5 mencapai 119 μg/m3. Disusul daerah lain yang masih berada di Jakarta Timur yakni Jatinegara, konsentrasi PM 2.5 tak kalah tinggi yaitu 113 μg/m3, atau 22 kali lipat di atas pedoman aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dalam catatan, Cipayung menjadi wilayah yang juga berpolusi tinggi di Jakarta Timur dengan catatan konsentrasi PM 2.5 di 112 μg/m3. Disusul ditempati Marunda, Jakarta Utara, total konsentrasi PM 2.5 menyentuh angka 100 μg/m3. Lalu, Cawang yang mencatat konsentrasi PM 2.5 di 89 μg/m3, bersamaan dengan laporan lalu lintas daerah tersebut ke arah Pancoran, macet.

Wilayah terakhir yang termasuk 10 besar catatan paling berpolusi di Indonesia, Senin (21/8/2023) adalah Semanan, Jakarta Barat, konsentrasi PM 2.5 terpantau sebanyak 85 μg/m3.

Berikut peringkat kualitas udara paling tidak sehat Senin pagi menjelang siang hari ini, Senin (21/8).

1. Sayidan, DI Yogyakarta US AQI 184
2. Cibubur, Jakarta Timur US AQI 183
3. Jatinegara, Jakarta Timur US AQI 180
4. Parung Panjang, Bogor US AQI 180
5. Punggul, Sidoarjo US AQI 175
6. Cipayung, Jakarta Timur US AQI 174
7. Tenggilis Mejoyo, Surabaya US AQI 174
8. Marunda, Jakarta Utara US AQI 173
9. Tarumajaya, Bekasi US AQI 172
10. Serpong, Tangerang Selatan US AQI 171

Hanya ada dua wilayah di DKI yang masuk kategori kualitas udara moderat yakni Rawa Barat dan Kebayoran Baru di Jakarta Selatan, dengan masing-masing mencatat konsentrasi PM 2.5 di bawah 50. (Di/Le)